Ketika kebutuhan mendesak datang tiba-tiba—entah untuk memperbaiki rumah, menambah modal usaha, atau biaya pendidikan—banyak orang mulai mencari informasi tentang cara pinjam uang yang aman dan sesuai prinsip syariah.
Salah satu pilihan yang kini banyak diminati adalah Bank Syariah Indonesia (BSI). Banyak orang menganggap prosesnya ribet, padahal kalau tahu alurnya, pengajuan pembiayaan di BSI justru cukup mudah dan transparan.
Karena itu, di artikel ini saya akan mengajak Anda memahami langkah-langkahnya dengan bahasa yang hangat dan mudah dipahami, terutama untuk Anda yang baru pertama kali mencoba pembiayaan syariah.
Apa itu pembiayaan di Bank BSI?
Sebelum masuk ke cara mengajukan, penting untuk memahami dulu bahwa pinjaman di bank syariah tidak menggunakan sistem bunga, melainkan memakai akad yang halal sesuai syariat.
Di BSI, fasilitas “pinjaman” disebut pembiayaan, karena bank membeli kebutuhan Anda terlebih dahulu, lalu Anda membayar kembali secara cicilan dengan skema yang disepakati.
Beberapa jenis pembiayaan yang paling sering diajukan nasabah pemula antara lain:
- BSI Griya untuk pembelian rumah, renovasi, atau take over KPR.
- BSI OTO untuk pembelian kendaraan.
- BSI Multiguna untuk kebutuhan konsumtif seperti pendidikan atau renovasi rumah.
- Pembiayaan Mikro BSI untuk modal usaha.
Setiap jenis pembiayaan memiliki syarat dan ketentuan yang sedikit berbeda, tetapi alur dasarnya sama.
Siapa saja yang bisa mengajukan pembiayaan BSI?
Tidak semua orang tahu bahwa persyaratan untuk menjadi nasabah pembiayaan BSI sebenarnya cukup fleksibel. Secara umum, berikut kriteria orang yang bisa mengajukan:
- WNI berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah
- Memiliki penghasilan tetap (karyawan, pegawai negeri, profesional, atau wiraswasta)
- Berdomisili di area yang terjangkau oleh kantor cabang BSI
- Tidak memiliki riwayat kredit bermasalah di BI Checking/SLIK
Baca Juga: Cara Pengajuan Pinjaman di Bank BNI
Bagi pelaku UMKM, BSI juga menyediakan pembiayaan mikro yang lebih mudah dibanding pembiayaan reguler.
Kapan waktu terbaik untuk mengajukan pembiayaan?
Mungkin terdengar sepele, tetapi waktu pengajuan bisa memengaruhi proses ACC. Idealnya:
- Ajukan pada saat Anda sudah memiliki semua dokumen lengkap.
- Ajukan ketika riwayat kredit Anda bersih.
- Untuk karyawan, sebaiknya jangan saat baru pindah kerja (di bawah 3 bulan).
- Untuk pengusaha, lebih baik ketika arus kas usaha sedang stabil dan dapat dibuktikan.
Semakin tertata kondisi keuangan Anda, semakin besar peluang pengajuan disetujui.
Di mana dan bagaimana cara mengajukan pembiayaan BSI?
Pengajuan bisa dilakukan melalui kantor cabang BSI, website, atau BSI Mobile. Namun untuk pemula, datang ke kantor cabang biasanya lebih mudah karena Anda bisa langsung bertanya dan dibimbing.
Langkah-langkah pengajuan pembiayaan di BSI:
1. Siapkan dokumen lengkap
Umumnya dokumen yang dibutuhkan antara lain:
- KTP dan KK
- NPWP (tergantung jenis pembiayaan)
- Slip gaji atau bukti penghasilan
- Rekening koran 3 bulan terakhir
- Surat nikah (jika sudah menikah)
- Dokumen tambahan sesuai produk (misalnya SHM/SHGB untuk pembiayaan rumah)
2. Datang ke kantor BSI atau ajukan online
Jika ke kantor, cukup ambil nomor antrean layanan pembiayaan. Jika online, Anda bisa mengisi formulir pengajuan melalui website atau aplikasi BSI Mobile.
3. Konsultasi kebutuhan dan tentukan akad
Petugas BSI akan membantu Anda menentukan akad yang sesuai, misalnya:
- Murabahah (jual beli)
- Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) untuk pembiayaan rumah
- Musyarakah untuk modal usaha
Baca Juga: Cara Cepat Cairkan Pinjaman di BCA
Akad ini menentukan skema cicilan Anda ke depan.
4. Analisis kelayakan (survey)
Bank akan memeriksa data Anda, termasuk pekerjaan, keuangan, dan histori kredit. Untuk pembiayaan rumah atau usaha, biasanya ada survey lapangan.
5. Persetujuan (ACC)
Jika hasil analisis bagus, Anda akan menerima persetujuan pembiayaan. Di tahap ini Anda akan diberi rincian cicilan, jangka waktu, dan biaya-biaya yang muncul.
6. Penandatanganan akad
Anda menandatangani akad sesuai produk pembiayaan. Setelah itu barang atau kebutuhan Anda mulai diproses.
7. Pencairan
Untuk pembiayaan konsumtif, dana akan langsung digunakan untuk pembelian barang sesuai akad. Untuk pembiayaan modal usaha, dana bisa dicairkan ke rekening Anda.
Mengapa banyak orang memilih pembiayaan BSI?
Beberapa alasan utama:
1. Bebas riba
BSI menerapkan sistem syariah sehingga tidak ada bunga. Yang ada hanyalah margin yang disepakati di awal dan tidak berubah-ubah.
2. Cicilan tetap
Tidak ada seperti suku bunga fluktuatif di bank konvensional. Cicilan Anda sudah pasti sampai lunas.
3. Lebih aman dan transparan
Semuanya tertulis jelas dalam akad, dari harga barang hingga margin keuntungan bank.
4. Banyak pilihan pembiayaan
Mulai dari kebutuhan rumah tangga, kendaraan, hingga modal usaha.
Tips agar pengajuan pembiayaan BSI cepat disetujui
Berikut tips sederhana tapi sering dilupakan pemula:
1. Pastikan skor kredit Anda bersih
Jika Anda pernah menunggak cicilan di tempat lain, bersihkan dulu catatannya.
2. Jangan memaksakan plafon terlalu besar
Sesuaikan cicilan dengan kemampuan Anda. Umumnya bank menyetujui cicilan maksimal 30–40% dari penghasilan bulanan.
Baca Juga: Cara Mengajukan Pinjaman Bank BNI Melalui Aplikasi
3. Sertakan data penghasilan yang rapi
Slip gaji, rekening koran, dan bukti usaha sebaiknya lengkap dan jelas.
4. Jaga stabilitas rekening
Hindari saldo sering kosong atau terlalu banyak transaksi mencurigakan.
5. Siapkan uang muka
Untuk beberapa produk seperti kendaraan atau rumah, DP menjadi faktor penting agar ACC lebih mudah.
Kesimpulan
Mengajukan pembiayaan di Bank BSI sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan. Selama Anda memahami syarat, menyiapkan dokumen dengan baik, dan mengajukan sesuai kemampuan finansial, peluang disetujui jauh lebih besar.
Semoga panduan ini bisa menjadi teman awal Anda dalam mengurus pembiayaan syariah yang aman dan sesuai prinsip Islam.